A.
Unsur-unsur
Dinamika Kelompok
Pada bagian ini akan dibahas mengenai unsur-unsur
dinamika kelompok, yang juga disebut dengan variabel-variabel dinamika kelompok
atau juga disebut dimensi-dimensi dinamika kelompok. Unsur-unsur dinamika
kelompok tersebut yaitu: (1) Tujuan kelompok, (2) kekompakan kelompok, (3)
struktur kelompok, (4) fungsi tugas kelompok, (5) pengembangan dan pemeliharaan
kelompok, (6) suasana kelompok, (7) efektifitas kelompok, (8) tekanan kelompok,
(9) maksud terselubung. Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas, unsur-unsur
dinamika kelompok tersebut akan diuraikan sebagai berikut:
a.
Tujuan Kelompok
Setiap
kelompok apapun bentuknya tetap memiliki tujuan yang hendak dicapai dari
aktivitas berkelompok tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut Johnson dan
Johnson mengemukakan pengertian tujuan kelompok sebagai suatu keadaan di masa
mendatang yang di inginkan oleh anggota-anggota kelompok dan oleh karena itu
mereka melakukan berbagai tugas kelompok dalam rangka mencapai keadaan
tersebut. Tujuan kelompok biasanya dirumuskan sebagai perpaduan dari
tujuan-tujuan individual dan tujuan-tujuan semua anggota kelompok (Carolina
Nitimihadjo dan Jusman Iskandar, 1999:43). Selanjutnya, Johnson dan Johnson
menjelaskan bahwa suatu tujuan kelompok yang efektif harus harus memiliki aspek-aspek sebagai
berikut:
a.
Tujuan tersebut
dapat didefinisikan secara operasional, dapat diukur dan diamati.
b.
Tujuan tesebut
mempunyai makna bagi anggota kelompok, relevan, realistik, dapat diterima dan
dapat dicapai.
c.
Anggota-anggota
kelompok mempunyai orientasi terhadap tujuan yang telah ditetapkan.
d.
Adanya
keseimbangan tugas-tugas dan aktifitas-aktifitas dalam mencapai tujuan individu
dan tujuan kelompok.
e.
Terjadinya
konflik yang berkaitan dengan tujuan dan tugas-tugas kelompok dapat diselesaikan dengan baik.
f.
Tujuan tersebut
bersifat menarik dan menantang serta mempunyai risiko kegagalan yang kecil
dalam mencapainya.
g.
Tercapainya
tingkat koordinasi di antara anggota-anggota.
h.
Tersedianya
sumber-sumber yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas dan tujuan-tujuan
kelompok.
i.
Adanya kemudahan
untuk menjelaskan dan mengubah tujuan kelompok.
j.
Berapa lama
waktu yang diperlukan oleh suatu kelompok untuk mencapai tujuan kelompok
(Carolina Nitimihardjo dan Jusman Iskandar, 1999: 43-44).
b.
Kekompakan
kelompok
Cartwright
dan Zander merumuskan pengertian kekompakan kelompok sebagai hasil semua
tindakan yang memperkuat anggota
kelompok untuk tetap berada dalam kelompok. Sedangkan, Golembiewski merumuskan
pengertian kekompakan kelompok sebagai berikut: “kekompakan kelompok adalah
tongkat kebersamaan yang menggambarkan ketertarikan anggota kelompok kepada
kelompoknya dan hal tersebut menjadi tiga klasifikasi pengertian, yakni:
a)
Sebagai daya
tarik terhadap anggota-anggotanya.
b)
Sebagai
koordinasi dari usaha anggota kelompok.
c)
Sebagai tindakan
motivasi anggota kelompok untuk mengerjakan berbagai tugas kelompok dengan
penuh semangat dan efisien (Carolina Nitimihardjo dan Jusman Iskandar, 1999:
48-49).
Sementara
itu, Ivancevich menjelaskan enam faktor yang dapat meningkatkan kekompakan
kelompok, yakni:
a)
Kesepakatan
anggota kelompok terhadap tujuan kelompok.
b)
Tingkat
keseringan berinteraksi.
c)
Adanya
keterikatan pribadi.
d)
Adanya
persaingan kelompok.
e)
Adanya evaluasi
yang menyenangkan; dan
f)
Adanya perlakuan
antar-anggota dalam kelompok sebagai manusia bukan sebagai mesin (Carolina
Nitimihardjo dan Jusman Iskandar, 1999: 501).
c.
Struktur
Kelompok
Shaw mengemukakan bahwa struktur kelompok adalah
pola-pola hubungan di antara berbagai posisi dalam suatu susunan kelompok.
Dalam menganalisis struktur kelompok, terdapat tiga unsur penting yang terbaik
dalam struktur kelompok, yaitu posisi, status dan peranan perlu ditelaah.
Posisi mengacu kepada tempat seseorang dalam suatu kelompok. Status mengacu
dalam kedudukan seseorang dalam suatu kelompok, peranan mengacu dalam hal-hal
yang harus dilakukan oleh seseorang sesuai dengan statusnya dalam kelompok
(Carolina Nitimihardjo dan Jusman Iskandar, 1999: 44).
Menurut Cartwright dan Zander, faktor-faktor yang
menentukan struktur suatu kelompok dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori
besar, yaitu:
a.
Keperluan-keperluan
untuk efesiensi pekerjaan kelompok.
b.
Kemampuan-kemampuan
dan motivasi para anggota kelompok.
c.
Lingkungan
sosial dan fisik suatu kelompok.
Ketiga klasifikasi yang diajukan tersebut,
memberikan iklim, bentuk, aturan, fungsi, peran, posisi, dan status seseorang
anggota kelompok di dalam suatu kelompok tertentu (Yusuf, 1988: 84).
Pengertian lain tentang struktur kelompok telah pula
dikemukakan oleh para ahli lainnya dan disimpulkan sebagai suatu pola
interaksi, komunikasi, dan hubungan-hubungan antara anggota kelompok. Struktur
kelompok ada yang bersifat formal dan ada pula yang bersifat informal. Jika
suatu struktur kelompok telah menjadi kuat, biasanya sulit untuk mengadakan
perubahan terhadap struktur kelompok tersebut. Mengapa struktur kelompok sulit
diubah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar