Selasa, 29 Mei 2012

DINAMIKA KELOMPOK DAN UNSUR-UNSURNYA

               A.         Pengertian Dinamika Kelompok

Bimbingan kelompok yang  baik adalah apabila dalam kelompok tersebut diwarnai oleh semangat tinggi, dinamis, hubungan yang harmonis, kerjasama yang baik dan mantap, serta rasa saling percaya di antara anggota-anggotanya. Kelompok yang seperti itu akan terwujud apabila para anggota saling bersikap sebagai kawan, menghargai, mengerti, dan menerima tujuan bersama secara positif, setia pada  kelompok, serta mau bekerja keras dan berkorban untuk kelompok.
Berbagai kualitas positif yang ada dalam kelompok tersebut bergerak dan bergulir yang menandai dan mendorong kehidupan kelompok. Kekuatan mendorong untuk menggerakkan dan mengoperasikan kehidupan-kehidupan kelompok tersebut dikenal sebagai dinamika kelompok. Dinamika kelompok menunjukkan seperangkat konsep yang dapat dipergunakan untuk menggambarkan proses kelompok. Konsep tersebut dapat dipergunakan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas kelompok.
Dinamika kelompok merupakan pengetahuan yang mempelajari gerak atau tenaga yang menyebabkan gerak tersebut. Biasanya perkataan dinamika digunakan untuk menggambarkan hubungan sebab akibat. Dinamika kelompok adalah pengetahuan yang mempelajari masalah-masalah kelompok.
Cartwright dan Zander (1968:7) mendeskripsikan dinamika kelompok sebagai suatu bidang terapan yang dimaksudkan untuk peningkatan pengetahuan tentang sifat atau ciri kelompok serta hukum perkembangan interelasi dengan anggota, kelompok lain, dan lembaga-lembaga yang lebih besar. Dinamika kelompok sebagai kekuatan operasional suatu kelompok akan memicu adanya proses kelompok dalam melakukan pertukaran semangat dan interaksi di antara anggota dan pemimpin kelompok. Dinamika kelompok dimanfaatkan untuk mencapai tujuan bimbingan kelompok. Bimbingan kelompok memanfaatkan dinamika kelompok sebagai media untuk membimbing anggota kelompok untuk mencapai tujuan.
Dinamika kelompok merupakan jiwa yang menghidupkan dan menghidupi suatu kelompok (Prayitno, 2004:23). Dinamika kelompok mengarahkan anggota kelompok untuk melakukan hubungan interpersonal satu sama lain. Jalinan hubungan interpersonal tersebut merupakan wahana bagi para anggota untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan bahkan perasaan satu sama lain sehingga memungkinkan terjadinya proses belajar di dalam kelompok yang kohesif.
Kohesif  atau kebersamaan merupakan perekat psikologis yang menyatukan anggota kelompok dan merupakan bagian yang penting dalam pembentukan dan pertahanan kelompok. Kohesif  membuat anggota kelompok lebih mau menerima satu sama lain, saling mendukung dan cenderung lebih membentuk hubungan yang berarti di dalam kelompok.
Lakin (1976; dalam Gazda, 1999:56) mendeskripsikan kelompok kohesif sebagai ekspresi kolektif dasri kepemilikan pribadi. Ia menyatakan bahwa kekohesifan diperlihatkan dengan
(1)     Mengikat anggota secara emosional pada tugas-tugas satu sama lain,
(2)     Memastikan stabilitas yang tinggi dari anggota bahkan dalam menghadapi keadaan yang mengecewakan,
(3)     Mengembangkan sebuah batasan pembagian dari referensi antar-anggota kelompok yang memperbolehkan adanya toleransi yang lebih untuk membedakan tujuan dari anggota kelompok



sumber: konsep dasar bimbingan kelompok, Dra. Hj. Sitti Hartinah DS., MM. 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar